Senin, 25 April 2016

UTS media pembelajaran

Cara Membuat Blog di Blogspot
Untuk  membuat blogdi Blogspot gratis, silahkan menuju blogger.com dan login menggunakan akun Google. Jika belum memiliki akun Google(akun Gmail). Setelah anda mempunyai akun gmailatau akun googlesilahkan kunjungi ” www.blogger.com ” dan kita akan melihat halaman login seperti gambar berikut.
Halaman Login
Setelah login kita akan menghadapi pilihan untuk menggunakan identitaskita dapat memilih profil Google plus atau menggunakan profil BlogspotLebih di sarankan memilih profil Google plus.
Memilih Profil
Langsung tekan tombol ” Lanjutkan ke Blogger “.Setelah itu kita akan melihat halaman membuat blog di blogspot seperti gambar berikutPada halaman ini kita akan melihat daftar blog yang telahdibuatkarena kita baru akan memulai dalam membuat blog maka kita belum melihat daftar blog tersebutuntuk memulai membuat blog silahkan klik tombol ” Blog Baru “.
Memulai Blog Baru
Memberi Nama dan Alamat Blog di Blogspot/blogger
Setelah kita klik tombol ” Blog Baru ” kita akan melihat sebuah halaman baru untuk memulai dengan menambahkan nama dan memilih nama domain. Untuk tips trik dalam memilih nama domainsilahkan anda kunjungi tutorial ” Tips Cara Memilih Nama Domain Blog atau Website “.
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar membuat blog di blogspot berikut:
Description: cara_membuat_blog_di_blogspot_memilih_nama_blog
Halaman Membuat Blog
Keterangan nomor pada gambar
  • Nomor 1 adalah tempat kita untuk memberi judul atau nama blog
  • Nomor 2 adalah tempat kita untuk memberi alamat blog kita
  • Nomor 3 adalah tempat kita untuk memilih template blog kitakita bisa merubah-nya nanti pada halaman template, jadi untuk sementara pilih saja yang standar
  • Nomor 4 merupakan keterangan alamat blogyang kita ketik tersedia atau tidakpastikan alamat blog tersedia.
  • Nomor 5 adalah tombol untuk mengakhiri , tekan tombol ini jika anda sudah merasa puas dengan nama dan alamat yang anda pilih.
Memulai Post
Mengenal Dashboard di Blogspot/blogger
Sekarang blog kita sudah dibuat tetapi belum selesai sepenuhnya.
 Ada beberapa pengaturan yang perlu kita lakukan pada blog yang baru dibuat, agar membuat blogdi Blogspot kita semakin SEO, sepertimerubah template dan menambah halaman. 
Sekarang kita berada di dashboard Blogspot di mana kita akan melihat backend blog dan bisa pergi ke pengaturan dan membuat perubahan untuk meningkatkanvisibilitas blog. Berikut adalah screenshot dashboard beserta penjelasan:

Dashboard Blogspot
Keterangan Nomor Pada Gambar
  • Nomor 1 merupakan tombol yang bisa kita gunakan jika ingin membuat blog baru
  • Nomor 2 merupakan tombol yang bisa kita gunakan jika ingin membuat post baru
  • Nomor 3 merupakan tombol yang bisa kita gunakan jika ingin melihat blog secara live
  • Nomor 4 merupakan daftar shortcut menuju pengaturan, post, dan lain-lain
  • Nomor 5 merupakan area artikel dari blog yang kita ikuti atau follow
  • Nomor 6 merupakan area identitas atau profil kita di googledalam area ini kita bisa login dan logut.
Setelah kita mengenal fungsi dari dashboard blogspot/blogger, silahkan anda klik menu “ Ikhtisar ” untuk melihat daftar menu dalam memulai membuat post, halamansampai mengatur adsense padablog kita.
Untuk melihat tampilan blog yang sudah dibuatsilahkan klik tombol no 3 pada nomor diatasmaka tampilan blog akan terlihat seperti gambar dibawah iniPerhatikan bahwa template sudah sesuaidengan template yang telah dipilih sebelumnya.


Kelebihan Blogger.com
1.      Terintegrasi dengan Google Account. Jika anda memiliki account di gmail atau Google reader, otomatis anda sudah memiliki account blogger.com
2.       Proses Sign Up yang mudah.
3.       Bisa memasang script AdSense (dan script iklan yang lain)
4.       Panel Kontrol yang sangat sederhana dan mudah dimengerti.
5.       Tersedia navigasi dalam bahasa Indonesia.
6.       File CSSnya dapat diedit.
7.      Navigasi admin sederhanadan mudah dimengerti : posting, Pengaturan, Tata Letak
8.      Ada widget untuk polling
9.       Bisa memiliki banyak blog dalam satu account
10.  Dapat mengembedd code javascript dan flash ke dalam blog
11.  Platform free blogging yang “paling bisa” di customize
12.  Anda bisa menggunakan alamat domain anda sendiri (custom domain blogger)
13.  Term of Servicenya mengizinkan pengguna untuk menggunakan blognya sebagai sarana make money. Anda diizinkan menampilkan iklan di blogger.com


Kekurangan Blogger.com
1.      Tampilan dashboard terlalu sederhana
2.      Pilihan template bawaan terlalu sedikitsehingga banyak blog dengan tampilan sejenisMeskipun begituanda bisa mencari beragam template yang tersebar di internet dan menggunakannya.
3.      Tidak ada tracker stat bawaanAnda perlu menginstall tracker statistic seperti Google Analytics terlebih dahulu.
4.      Tidak bisa membuat “halaman page” seperti yang dapat dilakukan wordpress.
5.      Tidak bisa membuat sub-category untuk post
6.      Jatah menyimpan gambarnya hanya 300 MB

Layanan Lain yang Menyediakan Pembuatan Web 
Selain dari blogspot kita juga bisa membuat blog dari layanan lain, seperti Wordpress.com dan abatasa.com.Pada kesempatan ini kita akan belajar membuat blog dari abatasa. Pertama-tama kami akan memperkenalkan abatasa.com. 
Abatasa.com adalah metamorfosa dari CYBERMQ.COM yang merupakan portal komunitas muslim yang sebelumnya dikelola oleh PT.Manajemen Qolbu Multimedia (MQMM). 
Seiring dengan proses inkubasi yang terjadi di MQMM, muncul inisiatif dari beberapa staf di MQMM untuk melahirkan CV.KAWATAMA SINERGI (KAWATAMA) yang terpisah dari manajemen MQMM di tahun 2007. Proses inkubasi tersebut disertai pula "pemisahan" beberapa produk untuk dikelola terpisah dari MQMM. Salah satu produk tersebut adalah CYBERMQ.COM
Di akhir tahun 2010, kami dari KAWATAMA melakukan rebranding CYBERMQ.COM menjadi ABATASA.COM. 
Adapun "rebranding" ini dilakukan selain dikarenakan sudah ada "pemisahan" sebelumnya dari MQMM dan pengelolaan sejak tahun 2007 yang dilakukan secara mandiri oleh KAWATAMA, "rebranding" ini juga ditujukan untuk penyegaran terhadap portalnya sendiri dengan tanpa mengubah visi dan misi sebagai wadah portal komunitas muslim. 
Pada bulan september 2011, ABATASA.COM melakukan penyegaran kembali dengan mengembangkan beberapa fitur yang sudah ada seperti "social network" dan juga menambah fitur-fitur lain yang diharapkan menjadi portal alternatif bagi masyarakat Indonesia untuk bisa berkumpul dan berbagi dengan mengusung nilainilai moral dan religi sebagai alat perekat, salah satunya adalah Blog. Nah,bagaimana cara membuat blog di ABATASA.COM?
Pertama yang harus disiapkan adalah email. Kalau belum kita bisa membuatnya di www.gmail.com. Bagi sahabat yang sudah mempunyai gmail ataupun email, langsung saja masuk ke http://www.abatasa.co.id/
1. Pertama sahabat harus membuka http://www.abatasa.co.id/
2.  Akan muncul dashboard atau layar dasar pada abatasa, kemudian pilih   kolom “belum jadi member” yang terletak di sebelah kanan atas
3.  Kemudian akan muncul sebuah form, dan isilah form tersebut berdasarkan  identitas Sahabat
4.  Pastikan tidak ada kolom yang belum terisi. Setelah yakin maka klik “buat akun  saya” yang terletak di pojok kanan bawah
5.  Langkah selanjutnya yaitu memasukkan kode validasi yang telah tersedia  dengan benarKemudian klik “gabung sekarang”.
6.  Kemudian sahabat akan mendapat ucapan selamat dari ABATASA.COM
7.  Selanjutnya sahabat kembali login ke gmail ataupun email yang digunakan untuk mendaftar tadi, kemudian pilih atau klik “aktivasi pendaftaran”.
8.  Jika aktivasi berhasil maka silahkan login di “Sign In” yang terletak di bagian atas.
9.  Dan abatasa siap di isi dengan tulisan sahabat sahabat.

Kelebihan menggunakan Abatasa    
Dengan memiliki blog dari abatasa.com kita dapat berdiskusi dengan pengguna abatasa yang lain. Kita juga dapat mendapatkan banyak informasi dari apa yang ditulis pengguna lain. dan masih banyak lagi kelebihannya... 
Manfaat membuat blog
1.      Sarana promosi diri
2.      Sarana belajar menulis.
3.      Sarana promosi produk dan jasa
4.      Tempat curahan hati.
5.     Sumber penghasilan.

Isi untuk blog
Blog sebaiknya berisi dengan halhal yang bermakna agar apapun itu yang kita poskan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Selasa, 12 April 2016

Pemanfaatan Media Pembelajaran

  Pemanfaatan Media Pembelajaran


Pola pemanfaatan media

Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain :

1.      Pemanfaatan media dalam situasi kelas ( classroom setting ).

Dalam tatanan ( setting ) ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Pemanfaatannya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.

2.      Pemanfaatan media di luar situasi kelas.

Pemanfaatan media secara pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama :

a.       Pemanfaatan secara bebas.

Pemanfaatan secara bebas adalah bahwa media itu digunakan tanpa control atau diawasi. Pembuatan program media mendistribusikan program media di masyarakat pemakai media, baik dengna cara diperjualbelikan maupun didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu aka digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tetentu.

Pemakaian media menggunakan media menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan

untuk memberikan umpan balik kepada siapa pun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.

b.      Pemanfaatan media secara terkontrol.

Pemanfaatan media secara terkontrol adalah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik ( audience ) diorganisasikan dengan baik.

Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atu ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya mereka dapat belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan akat evaluasi tersebut. Pelksanaan evalusi dapat diatur oleh para tutor. Penilaian juga dapat dilakukan oleh tutor menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.

c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal.

        1)      Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya, media itu digunakan oleh orang saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangna. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri. Apabila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan meda secara perorangan sebaikna masing-masing menempati karel sehinnga tidak saling menggangu. Karel adalah meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil yang hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media, seperti tape recorder, proyek-proyek film bingkai, earphone, layar kecil dan sebagainya.

        2)      Media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 s/d 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pemimpin kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok adalah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan :

                 a) Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
               b) Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok.
                     c)      Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara dan memperbesar gambar.

        3)      Media dapat juga digunakan secara masal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televise, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm.

Srategi Pemanfaatan

1.      Persiapan sebelum menggunakan media.

Pertama-tama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.

Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kita dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak.

2.      Kegiatan selama menggunakan media.


Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Jika menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentarsi. Ada kemungkinanselama sajian media berjalan, kita diminta melakukan sesuatu, misalnya menunjuk gambar, membuat garis, menjawab pertanyaan dan sebagainya. Perintah-perintah itu sebaiknya dijalankan dengan tenang, jangan sampai mengganggu teman lain.

3.      Kegiatan tindak lanjut.

Maksud kegiatn tindak lanjut disini adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.[2]

MEDIA PEMBELAJARAN 3 DIMENSI



MEDIA PEMBELAJARAN 3 DIMENSI
1. Pengertian Media Pembelajaran 3 Dimensi
Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu  berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.
  1. Jenis-jenis Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model adalah bentuk yang dapat dikenal menyerupai persis benda sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar atau dikecilkan. Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan.
Menurut Nana Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama.masing-masing kategori model tersebut mungkin mempunyai ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau mungkin dengan skala yang lebih besar atau lebih kecil dari pada objek yang sesungguhnya. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis model yang telah dikemukakan diatas.
  1. Model Padat (Solid Model)
Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Contohnya: sejarah persenjataan: misalnya senapan, meriam, kapak, batu, lembing, tombak,dan pedang.

  1. Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Kadang-kadang model ini dinamakan model X-Rayatau model Crossectionyaitu model penampang memotong. Contoh: anatomi manusia dan hewan, seprti: gigi, mata, kepala, otak, torso, tulang belulang, jantung, paru-paru, dan bagian ginjal.
  1. Model Susun (Builed-up Model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.
  1. Model Kerja (Working Model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh: peralatan musik, seperti: biola,seruling, terompet, piano, harpa, trambulin.
  1. Mock-up
Mosk-up adalah suatu penyederhanaan sususnan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Susunana nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh siswa. Contoh: penggunaan susunan perangkap tikus.
  1. Diorama
Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh:
Dari pembagian diatas ada juga yang menambahkan dengan model lain, yaitu:
  1. widya wisata.
Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
  1. Boneka
Boneka adalah tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model padat juga. Sekalipun demikian, karena boneka dalam penampilannya memiliki karakteristik khusus, maka dalam bahasan ini dibicarakan tersendiri. Dalam penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka.
  1. Karakteristik Media Tiga Dimensi
  1. Model Padat (Solid Model)
Dalam model ini siswa dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya. Melalui kegiatan konstruksi, menciptakan dan membentuk objek tertentu mereka ditantang untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari. Melalui transformasi sederhana, menggunakan bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai bentuk objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan lebih mantap.
  1. Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampangdibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang struk-tur bagian dalamnya. Alasan lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat pema-haman yang jelas tentang struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak mungkin membuat irisan langsung pada tubuh manusia, sekalipun sudah mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.
Fungsi dari model ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya bagian-bagian terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras, sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.
  1. Model Susun (Builed-Up Model)
Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Model irisan sendiri dapat disebut model terbuka, karena menggambarkan obyek yang aslinya dalam keadaan tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka. Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula.
  1. Model Kerja (Working Model)
Model kerja dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa bagaimana mekanisme suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang baik seringkali mempergunakan pewarnaan yang kontras pada bagian-bagian terpenting seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau berbagai komponen menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong rasa keingintahuan siswa.
  1. Mock-Up
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu perhatian siswa dihilangkan.
Jadi sebenarnya mock-up terletak ditengah-tengah model tiruan dengan benda sebe-narnya. Dikatakan model tidak tepat, karena dapat memperlihatkan fungsi sebenarnya dari bagian alat itu, sebaliknya disebut benda sebenarnya juga tidak tepat, karena bagian-bagian lain dari bentuk benda aslinya yang tidak diterangkan, dihilangkan. Selain itu bahan baku yang dibuat untuk alat ini bisa dibuat dari bahan yang lain dari benda atau peralatan aslinya. Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik. Pertama dapat dibuat model rumah yang sederhana, kemudian dibuat perangkat bel listrik yang sebenarnya dan dihubungkan dengan listrik (battery atau accu). Bel listrik ditempelkan pada dinding rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa dapat melihat proses kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya dibuat mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian dibuatkan model lapangan yang menggambarkan perempatan jalan dan traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.
Dengan menggunakan mobil-mobilan kecil anak dapat bermain lalu-lintas dengan menggunakan traffick light tiruan tadi. Khusus untuk mock-up traffic light-nya dapat dibuat dari bahan yang nantinya benar-benar dapat memperagakan seperti keadaan yang sebenarnya. Lampunya benar-benar dapat menyala (warna merah, kuning dan hijau).
  1. Diorama
Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam suatu penampilan yang utuh. Dengan diorama kesan visual yang diperoleh siswa lebih hidup. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.
Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan di pantai, rumah adat atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan aktivitas penghuninya atau dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan suatu peristiwa penting masa lalu yang dicatat dalam sejarah. Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya, Museum Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung suasana, sehingga menjadi nampak lebih hidup.
  1. widya wisata.
Widya wisata adalah suatu cara nyajikan bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung kepada obyek yang akan dipelajariyag terdapat diluar kelas.
Pada umumnya memakai metode ini adalah karena obyek yang akan dipelajari hanya ada ditempat dimana obyek itu berada. Selain itu, pengalan langsung pada umumnya lebih baik dari pada tidak langsung.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah: siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna, membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata. Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar.
  1. Boneka
Penggunaan boneka dalam pendidikan telah populer sejak tahun 1940-an di Amerika. Di Indonesia, penggunaan boneka sudah lumrah, misalnya wayang golek (di Jawa Barat) digunakan untuk memainkan ceritera Mahabarata dan Ramayana. Macam-macam boneka dibedakan atas: boneka jari (dimainkan dengan jari tangan), boneka tangan (satu tangan memainkan satu boneka), boneka tongkat seperti wayang-wayangan, boneka tali sering disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang menghubungkan kepala, tangan, dan kaki), boneka bayang-bayang (shadow puppet) dimainkan dengan cara mempertontonkan gerak bayang-bayangnya. Agar penggunaannya menjadi efektif, maka harus memperhatikan hal-hal: merumuskan tujuan pengajaran secara jelas, didahului dengan pembuatan naskahnya, lebih banyak mementingkan gerak ketimbang verbal, dimainkan sekitar 10-15 menit, diselingi dengan nyanyian, ceritera disesuaikan dengan umur anak, diikuti dengan tanya jawab, siswa diberi peluang memainkannya.
  1. Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi
Adapun kelebihan dan kekurangan media tiga dimensi, sebagai berikut:
  1. Model Padat
  1. Kelebihan dari model padat
  1. Dapat memberikan pengalaman secara langsung
  2. Dapat dibuat dengan biaya yang murah
  3. Dapat mengembangkan konsep realisme siswa
  1. Kekurangan dari model padat
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.
  1. Model Penampang
  1. Kelebihan dari model penampang
  1. Dapat memberikan pengalaman secara langsung.
  2. Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
  3. Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya.
  4. Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
  5. Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja
  1. Kekurangan dari model penampang
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.
  2. Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
  3. Anak tunanetra sulit membandingkannya.
  4. Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.
  1. Model susun
  1. Kelebihan dari model susun
  1. Memberikan pengalaman secara langsung.
  2. Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
  3. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.
  4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
  5. Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.
  1. Kekurangan dari model susun
  1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.
  3. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
  1. Model Kerja
  1. Kelebihan dari model kerja
  1. Memberikan pengalaman secara langsung.
  2. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
  3. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
  4. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
  1. Kekurangan dari model kerja
  1. Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
  3. Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
  4. Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.
  1. Mock-up
  1. Kelebihan dari model mock-up
  1. Memberikan pengalaman secara langsung
  2. Dapat menunjukkan obyek secara utuh secara utuh baik kontruksi maupun cara kerja
  3. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
  4. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
  1. Kekurangan dari model mock-up
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar
  2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit
  3. Untuk membuat alat perga membutuhkan biaya yang besar
  4. Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya
  1. Diorama
  1. Kelebihan dari model diorama
  1. Untuk memberikan pemandangan/gambaran visual dari pokok yang sebenarnya dalam bentuk kecil.
  2. Membawa ke dalam kelas sebagian kecil dari pada dunia dalam bentuk diperkecil dan tiga dimensi.
  3. Dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat, waktu tertentu dilihat ari posisi atau arah tertentu pula secara lebih hidup
  1. Kekurangan dari model diorama
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Dalam pembuatan membutuhkan waktu dan biaya .
  3. Dan membutuhkan kreativitas guru maupun siswa.
  1. Widya Wisata
  1. Kelebihan dari widya wisata
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah: siswa memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna, membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di kelas dengan kehidupan dunia nyata.
  1. Kelemahan dari widya wisata
kelemahan-kelemahannya adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung jawab ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat dengan tujuan belajar.
  1. Boneka
  1. Kelebihan dari boneka
Keuntungan menggunakan boneka adalah: efisien terhadap waktu, tempat, biaya, dan persiapan; tidak memerlukan keterampilan yang rumit; dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.