MEDIA PEMBELAJARAN 3
DIMENSI
1. Pengertian Media Pembelajaran 3 Dimensi
Media pembelajaran
tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari
arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan
tinggi/tebal. Media
tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi
yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini
dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat
berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika
akan difungsikan sebagai media
pembelajaran
dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan
langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada.
Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak
mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka
benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang
efektif.
- Jenis-jenis Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi
yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka.
Model adalah bentuk yang dapat dikenal menyerupai persis benda
sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar atau dikecilkan.
Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan
permainan.
Menurut Nana
Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu
model padat (solid
model),
model penampang (cutaway
model),
model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up,
dan diorama.masing-masing kategori model tersebut mungkin mempunyai
ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau mungkin dengan
skala yang lebih besar atau lebih kecil dari pada objek yang
sesungguhnya.
Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis model yang telah dikemukakan
diatas.
- Model Padat (Solid Model)
Suatu model padat biasanya
memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan acapkali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya
dari bentuk, warna, dan susunannya. Contohnya: sejarah persenjataan:
misalnya senapan, meriam, kapak, batu, lembing, tombak,dan pedang.
- Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampang
memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian
permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya.
Kadang-kadang model ini dinamakan model X-Rayatau
model Crossectionyaitu
model penampang memotong. Contoh: anatomi manusia dan hewan, seprti:
gigi, mata, kepala, otak, torso, tulang belulang, jantung, paru-paru,
dan bagian ginjal.
- Model Susun (Builed-up Model)
Model susun terdiri dari beberapa
bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari
objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata,
telinga, jantung, tengkorak, otak.
- Model Kerja (Working Model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu
objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli, dan mempunyai
beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh: peralatan
musik, seperti: biola,seruling, terompet, piano, harpa, trambulin.
- Mock-up
Mosk-up adalah suatu penyederhanaan
sususnan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet.
Susunana nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga
aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh siswa.
Contoh: penggunaan susunan perangkap tikus.
- Diorama
Diorama adalah sebah pandangan tiga
dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek
ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan
dengan penyajian. Contoh:
Dari pembagian diatas ada juga yang
menambahkan dengan model lain, yaitu:
- widya wisata.
Widya wisata adalah
kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat
di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
- Boneka
Boneka adalah
tiruan dari bentuk manusia dan bahkan sekarang termasuk tiruan dari
bentuk binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model
padat juga. Sekalipun demikian, karena boneka dalam penampilannya
memiliki karakteristik khusus, maka dalam bahasan ini dibicarakan
tersendiri. Dalam penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran dengan cara dimainkan dalam sandiwara boneka.
- Karakteristik Media Tiga Dimensi
- Model Padat (Solid Model)
Dalam model ini
siswa dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat bermanfaat
dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya. Melalui kegiatan
konstruksi, menciptakan dan membentuk objek tertentu mereka ditantang
untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang
studi yang mereka pelajari. Melalui transformasi sederhana,
menggunakan bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai bentuk
objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan lebih mantap.
- Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampangdibuat
dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan
terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya gunung berapi, sedang
murid memerlukan penjelasan tentang struk-tur bagian dalamnya. Alasan
lain adalah alasan kesesuaian, misalnya untuk mendapat pema-haman
yang jelas tentang struktur bagian dalam mata manusia, kita tidak
mungkin membuat irisan langsung pada tubuh manusia, sekalipun sudah
mati. Untuk itu diperlihatkan tiruan untuknya.
Fungsi dari model
ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model
penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa
diperbesar atau diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat
model penampang adalah, hanya bagian-bagian terpenting saja yang
harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras,
sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.
- Model Susun (Builed-Up Model)
Model susunan
dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping
memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli
untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan
bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula.
Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Model irisan
sendiri dapat disebut model terbuka, karena menggambarkan obyek yang
aslinya dalam keadaan tertutup ditampilkan dalam model yang terbuka.
Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu
mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah
rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan
model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula.
- Model Kerja (Working Model)
Model kerja
dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa bagaimana mekanisme
suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang baik seringkali
mempergunakan pewarnaan yang kontras pada bagian-bagian terpenting
seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau berbagai komponen
menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong
rasa keingintahuan siswa.
- Mock-Up
Mock-up adalah alat tiruan tiga
dimensi yang dapat memperlihatkan fungsi atau gerakan dari aspek
tertentu saja dari benda, alat atau obyek yang akan diterangkan. Pada
mock-up hanya nampak bagian yang penting yang perlu diperagakan
gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang bagian kecil
lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu
perhatian siswa dihilangkan.
Jadi sebenarnya mock-up terletak
ditengah-tengah model tiruan dengan benda sebe-narnya. Dikatakan
model tidak tepat, karena dapat memperlihatkan fungsi sebenarnya dari
bagian alat itu, sebaliknya disebut benda sebenarnya juga tidak
tepat, karena bagian-bagian lain dari bentuk benda aslinya yang tidak
diterangkan, dihilangkan. Selain itu bahan baku yang dibuat untuk
alat ini bisa dibuat dari bahan yang lain dari benda atau peralatan
aslinya. Misalnya siswa waktu belajar tentang fungsi bel listrik.
Pertama dapat dibuat model rumah yang sederhana, kemudian dibuat
perangkat bel listrik yang sebenarnya dan dihubungkan dengan listrik
(battery atau accu). Bel listrik ditempelkan pada dinding
rumah-rumahan tersebut. Dengan demikian siswa dapat melihat proses
kerjanya bel listrik dan tahu cara meletakkan bel listrik dan tahu
cara meletakkan bel listrik yang baik. Contoh lain misalnya dibuat
mock-up traffick light ukuran kecil yang dapat menyala. Kemudian
dibuatkan model lapangan yang menggambarkan perempatan jalan dan
traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.
Dengan menggunakan mobil-mobilan
kecil anak dapat bermain lalu-lintas dengan menggunakan traffick
light tiruan tadi. Khusus untuk mock-up traffic light-nya dapat
dibuat dari bahan yang nantinya benar-benar dapat memperagakan
seperti keadaan yang sebenarnya. Lampunya benar-benar dapat menyala
(warna merah, kuning dan hijau).
- Diorama
Diorama adalah merupakan gabungan
antara model dengan gambar prespektif dalam suatu penampilan yang
utuh. Dengan diorama kesan visual yang diperoleh siswa lebih hidup.
Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna
tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama
dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat
dalam ukuran yang sebenarnya.
Adapun objek yang
dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan di pantai, rumah adat
atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan aktivitas
penghuninya atau dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan suatu
peristiwa penting masa lalu yang dicatat dalam sejarah. Diorama yang
dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di
lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya, Museum
Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan
ukuran besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana
agar berkesan hidup. Selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai
pendukung suasana, sehingga menjadi nampak lebih hidup.
- widya wisata.
Widya wisata adalah
suatu cara nyajikan bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung
kepada obyek yang akan dipelajariyag terdapat diluar kelas.
Pada umumnya memakai
metode ini adalah karena obyek yang akan dipelajari hanya ada
ditempat dimana obyek itu berada. Selain itu, pengalan langsung pada
umumnya lebih baik dari pada tidak langsung.
Keuntungan-keuntungan
yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah: siswa
memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih
bermakna, membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni
hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian
yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di
kelas dengan kehidupan dunia nyata. Sedangkan kelemahan-kelemahannya
adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung
jawab ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat
dengan tujuan belajar.
- Boneka
Penggunaan
boneka dalam pendidikan telah populer sejak tahun 1940-an di Amerika.
Di Indonesia, penggunaan boneka sudah lumrah, misalnya wayang golek
(di Jawa Barat) digunakan untuk memainkan ceritera Mahabarata dan
Ramayana. Macam-macam boneka dibedakan atas: boneka jari (dimainkan
dengan jari tangan), boneka tangan (satu tangan memainkan satu
boneka), boneka tongkat seperti wayang-wayangan, boneka tali sering
disebut marionet (cara menggerakkan melalui tali yang menghubungkan
kepala, tangan, dan kaki), boneka bayang-bayang (shadow puppet)
dimainkan dengan cara mempertontonkan gerak bayang-bayangnya. Agar
penggunaannya menjadi efektif, maka harus memperhatikan hal-hal:
merumuskan tujuan pengajaran secara jelas, didahului dengan pembuatan
naskahnya, lebih banyak mementingkan gerak ketimbang verbal,
dimainkan sekitar 10-15 menit, diselingi dengan nyanyian, ceritera
disesuaikan dengan umur anak, diikuti dengan tanya jawab, siswa
diberi peluang memainkannya.
- Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi
Adapun kelebihan dan kekurangan media
tiga dimensi, sebagai berikut:
- Model Padat
- Kelebihan dari model padat
- Dapat memberikan pengalaman secara langsung
- Dapat dibuat dengan biaya yang murah
- Dapat mengembangkan konsep realisme siswa
- Kekurangan dari model padat
- Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
- Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.
- Model Penampang
- Kelebihan dari model penampang
- Dapat memberikan pengalaman secara langsung.
- Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
- Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya.
- Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
- Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja
- Kekurangan dari model penampang
- Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.
- Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
- Anak tunanetra sulit membandingkannya.
- Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.
- Model susun
- Kelebihan dari model susun
- Memberikan pengalaman secara langsung.
- Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
- Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.
- Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
- Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.
- Kekurangan dari model susun
- Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
- Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.
- Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
- Model Kerja
- Kelebihan dari model kerja
- Memberikan pengalaman secara langsung.
- Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
- Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
- Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
- Kekurangan dari model kerja
- Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.
- Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
- Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
- Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.
- Mock-up
- Kelebihan dari model mock-up
- Memberikan pengalaman secara langsung
- Dapat menunjukkan obyek secara utuh secara utuh baik kontruksi maupun cara kerja
- Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
- Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
- Kekurangan dari model mock-up
- Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar
- Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit
- Untuk membuat alat perga membutuhkan biaya yang besar
- Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya
- Diorama
- Kelebihan dari model diorama
- Untuk memberikan pemandangan/gambaran visual dari pokok yang sebenarnya dalam bentuk kecil.
- Membawa ke dalam kelas sebagian kecil dari pada dunia dalam bentuk diperkecil dan tiga dimensi.
- Dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat, waktu tertentu dilihat ari posisi atau arah tertentu pula secara lebih hidup
- Kekurangan dari model diorama
- Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
- Dalam pembuatan membutuhkan waktu dan biaya .
- Widya Wisata
- Kelebihan dari widya wisata
Keuntungan-keuntungan
yang diperoleh dengan belajar melalui widya wisata adalah: siswa
memperoleh pengalaman langsung sehingga proses belajar menjadi lebih
bermakna, membangkitkan minat siswa untuk menyelidiki, melatih seni
hidup bersama dan tanggung jawab bersama, menciptakan kepribadian
yang komplit bagi guru dan siswa, mengintegrasikan pengajaran di
kelas dengan kehidupan dunia nyata.
- Kelemahan dari widya wisata
kelemahan-kelemahannya
adalah: sulit dalam pengaturan waktu, memerlukan biaya dan tanggung
jawab ekstra, obyek wisata yang jarang memberikan peluang yang tepat
dengan tujuan belajar.
- Boneka
- Kelebihan dari boneka
Keuntungan
menggunakan boneka adalah: efisien terhadap waktu, tempat, biaya, dan
persiapan; tidak memerlukan keterampilan yang rumit; dapat
mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana gembira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar