Selasa, 01 Maret 2016

ABK ( ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS )



ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

1.      TUNANETRA
·         Tuna netra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya.
·         Berdasarkan tingkat gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya sehingga tidak sedikit penyandang tunanetra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.
2.      TUNARUNGU
Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

3.      TUNAWICARA
 adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya dikaitkan dengan tuli. Bayi terlahir tuli dan bisu dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor genetika (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat, seperti antara sepupu kandung, sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar. Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, serta ketidakmampuan dalam kontrol gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara. Penyebab lainnya adalah cacat intelektual dan autisme. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian hari karena cedera atau penyakit.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir mengalami tuli (tunarungu) dan bisu (tunawicara) dan hampir 50 persen kondisi tuli dan bisu tersebut dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.Namun adapun penyebab lainnya adalah karena trauma atau cedera pada daerah broca di bagian otak.

Adapun ciri-ciri bisu antara lain:
  • Berbicara keras dan tidak jelas
  • Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya
  • Telinga mengeluarkan cairan
  • Menggunakan alat bantu dengar
  • Bibir sumbing
  • Suka melakukan gerakan tubuh
  • Cenderung pendiam
  • Suara sengau
  • Cadel

4.      TUNA DAKSA
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

5.      TUNA GRAHITA
Tuna grahita (retardasi mental) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental jauh di bawah rata-rata(IQ dibawah 70) sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.

6.      TUNA LARAS
Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya.

7.      TUNA GANDA
      Tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius ,sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melaiankan harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.
      Anak tunaganda biasanya menunjukkan fenomena-fenomena perlaku di antaranya :
a.       Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi.
b.      Perkembangan motorik dan fisiknya terlambat.
c.       Seringkali menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak bertujuan.
d.      Kurang dalam keterampilan menolong diri sendiri.
e.       Jarang berperilaku dan berinteraksi yang sifatnya konstruktif.
f.       Kecenderungan lupa akan keterampilan keterampilan yang sudah dikuasai.
g.      Memiliki masalah dalam mengeneralisasikan keterampilan keterampialan dari suatu situasi ke situasi lainnya.

8.      HIPERAKTIF (ADD)
Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder / ADD) adalah suatu pemusatan perhatian yang buruk (singkat) dan sifat impulsif (mengikuti kata hati) yang tidak sesuai dengan usia anak. ADD merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi dan ketekunan menjalankan tugas. Anak juga mungkin bersifat impulsif dan hiperaktif.
Contoh bentuk dari masalah ini adalah sering melakukan kesalahan sembrono, tidak mendengarkan dengan baik, tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, dan mudah lupa dengan aktifitas sehari hari. Dan hal ini terjadi ada pada lebih dari satu situasi misalnya di rumah, sekolah, klinik dan lain lain.
Seseorang yang memiliki gejala ADD senantiasa asyik dengan dunianya, takpernah memerhatikan gurunya saat proses belajar-mengajar. Sang anak hanya bisa fokus sesaat pada suatu hal yang memerlukan daya konsenstrasi. Takpernah serius dalam belajar pun menimpa pada diri sang anak. Bahkan tak mampu menentukan pilihan suatu hal.
Ada pula anak-anak yang mengidap ADD tidak mau berkomunikasi, inginnya menyendiri, ditanya pun akan membisu seribu bahasa. Atau sebaliknya, ada anak-anak pengidap ADD yang agresif dalam berprilaku, baik pada diri seorang anak laki-laki atau pun perempuan. Sehingga, beberapa orang akan salah tafsir, “Kayaknya nih anak nakal!”
Berikut ciri-ciri yang identik pada anak-anak yang memiliki sindrom ADD:
» Tak mampu untuk fokus, baik pelajaran sekolah atau terhadap suatu hal yang dia inginkan.
» Tidak pernah berhasil mengerjakan tugas sekolah saat mengerjakannya di rumah.
» Selalu gagal menjadi pendengar yang baik, sebab tidak bisa konsenstrasi. Otomatis tidak mampu menerima pelajaran dengan seksama dan belajar senantiasa menjadi salah satu musuhnya.
» Untuk pekerjaan yang memerlukan cara berpikir, anak yang mengidap ADD akan selalu menghindar bahkan akan berbalik membencinya.
» Lupa adalah kebiasaannya, sering lupa untuk membawa kembali utuh perlengkapan sekolah yang dibawanya sejak dari rumah. Selalu saja ada yang lupa. “Dimana tadi menaruhnya?”
» Selalu gelisah, tidak mau diam, lebih merasa nyaman melakukan aktivitas mengundang bahaya, seperti; menaiki lemari, memanjat pohon, dinding dan lain sebagainya.
» Lebih suka menguasai lingkungan bermainnya, senang menjerit-jerit, dan marah-marah.
» Akan memaksa kepada orang lain agar menuruti kemauannya.
» Tidak mau menuruti perintah dan tidak suka dipaksa-paksa.

9.      ADHD
Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD), ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk melakukan suatu kegiatan yang diberikan kepadanya. Rentang konsentrasinya sangat pendek, mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering mengabaikan perintah atau arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas di sekolah. Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan ejaan huruf.

10.  INDIGO
Anak indigo adalah anak yang memiliki konsep dari zaman baru yang memiliki karakteristik berbeda dari anak-anak seusianya. Anak ini memiliki sifat yang unik untuk membedakan generasinya dengan generasi sebelumnya.    Ciri-ciri anak indigo:
a.       Memiliki keinginan yang kuat;
b.      Berdedikasi dengan melakukan apa yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua;
c.       Bijaksana dan mempunyai tahap kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya;
d.      Secara emosi, mereka dapat dengan mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan kecemasan, depresi atau bahkan stress;
e.       Kreatif dalam berpikir dengan menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan otak kiri terutama pada sistem di sekolah;
f.       Sering didiagnosis mengalami ADD ataupun ADHD saat mereka menunjukkan perilaku impulsive (otak memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap bergerak agar selalu fokus;
g.      Anak indigo sangatlah peka dan dapat melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang kebanyakan;
h.      Mempunyai gaya belajar secara visual dan kinestetik, mereka mampu mengingat apa yang terekam dalam otaknya dan menciptakannya dengan tangannya sendiri;
i.        Apabila keinginannya tidak terpenuhi, maka mereka akan merasa kesulitan dan menjadi self centered, walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
j.        Mempunyai potensi dan bakat yang luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak dijaga dan dirawat dengan baik.

11.  LAMBAN BELAJAR
Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus.


12.  AUTIS
   Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif.  Karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
a.       interaksi sosial
b.       komunikasi (bahasa dan bicara)
c.        perilaku-emosi
d.       pola bermain
e.        gangguan sensorik dan motorik
f.        perkembangan terlambat atau tidak normal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar