1.
TUNANETRA
·
Tuna netra adalah istilah umum yang
digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam
indra penglihatannya.
·
Berdasarkan tingkat gangguannya
Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai
sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra
dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya
maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti,
perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya sehingga tidak sedikit
penyandang tunanetra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang
musik atau ilmu pengetahuan.
2.
TUNARUNGU
Tunarungu adalah anak yang
kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga tidak atau kurang
mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan
dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
3. TUNAWICARA
adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya dikaitkan dengan tuli. Bayi terlahir tuli dan bisu dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor genetika (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat,
seperti antara sepupu kandung, sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar. Selain itu, kurang atau tidak
berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan
pada sistem saraf dan struktur otot, serta ketidakmampuan dalam kontrol
gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara. Penyebab lainnya
adalah cacat intelektual dan autisme. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian
hari karena cedera atau penyakit.
Data
dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir
mengalami tuli (tunarungu) dan bisu (tunawicara) dan hampir 50 persen kondisi
tuli dan bisu tersebut dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.Namun
adapun penyebab lainnya adalah karena trauma atau cedera pada daerah broca di bagian otak.
Adapun
ciri-ciri bisu antara lain:
- Berbicara keras dan tidak jelas
- Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya
- Telinga mengeluarkan cairan
- Menggunakan alat bantu dengar
- Bibir sumbing
- Suka melakukan gerakan tubuh
- Cenderung pendiam
- Suara sengau
- Cadel
4. TUNA
DAKSA
Tunadaksa adalah anak yang mengalami
kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot)
sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
5. TUNA
GRAHITA
Tuna grahita (retardasi mental)
adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan
perkembangan mental jauh di bawah rata-rata(IQ dibawah 70) sehingga mengalami
kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial, dan karenanya memerlukan
layanan pendidikan khusus. Hambatan ini terjadi sebelum umur 18 tahun.
6. TUNA
LARAS
Tunalaras adalah anak yang mengalami
kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada
umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan
pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya.
7. TUNA
GANDA
Tunaganda adalah anak yang memiliki
kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya
masalah pendidikan yang serius ,sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan
suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melaiankan harus
didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.
Anak tunaganda biasanya menunjukkan
fenomena-fenomena perlaku di antaranya :
a.
Kurang komunikasi atau sama sekali
tidak dapat berkomunikasi.
b. Perkembangan motorik dan fisiknya
terlambat.
c.
Seringkali menunjukkan perilaku yang
aneh dan tidak bertujuan.
d. Kurang dalam keterampilan menolong
diri sendiri.
e.
Jarang berperilaku dan berinteraksi
yang sifatnya konstruktif.
f.
Kecenderungan lupa akan keterampilan
keterampilan yang sudah dikuasai.
g. Memiliki masalah dalam
mengeneralisasikan keterampilan keterampialan dari suatu situasi ke situasi
lainnya.
8. HIPERAKTIF
(ADD)
Gangguan Pemusatan Perhatian
(Attention Deficit Disorder / ADD) adalah suatu pemusatan perhatian yang buruk
(singkat) dan sifat impulsif (mengikuti kata hati) yang tidak sesuai dengan
usia anak. ADD merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi
dan ketekunan menjalankan tugas. Anak juga mungkin bersifat impulsif dan
hiperaktif.
Contoh bentuk dari masalah ini
adalah sering melakukan kesalahan sembrono, tidak mendengarkan dengan baik,
tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, dan mudah lupa dengan aktifitas
sehari hari. Dan hal ini terjadi ada pada lebih dari satu situasi misalnya di
rumah, sekolah, klinik dan lain lain.
Seseorang yang memiliki gejala
ADD senantiasa asyik dengan dunianya, takpernah memerhatikan gurunya saat
proses belajar-mengajar. Sang anak hanya bisa fokus sesaat pada suatu hal yang
memerlukan daya konsenstrasi. Takpernah serius dalam belajar pun menimpa pada
diri sang anak. Bahkan tak mampu menentukan pilihan suatu hal.
Ada pula anak-anak yang mengidap
ADD tidak mau berkomunikasi, inginnya menyendiri, ditanya pun akan membisu
seribu bahasa. Atau sebaliknya, ada anak-anak pengidap ADD yang agresif dalam
berprilaku, baik pada diri seorang anak laki-laki atau pun perempuan. Sehingga,
beberapa orang akan salah tafsir, “Kayaknya nih anak nakal!”
Berikut ciri-ciri yang identik pada anak-anak
yang memiliki sindrom ADD:
» Tak mampu untuk fokus, baik pelajaran sekolah atau terhadap suatu hal yang dia inginkan.
» Tak mampu untuk fokus, baik pelajaran sekolah atau terhadap suatu hal yang dia inginkan.
» Tidak pernah berhasil mengerjakan tugas sekolah
saat mengerjakannya di rumah.
» Selalu gagal menjadi pendengar yang baik, sebab
tidak bisa konsenstrasi. Otomatis tidak mampu menerima pelajaran dengan seksama
dan belajar senantiasa menjadi salah satu musuhnya.
» Untuk pekerjaan yang memerlukan cara berpikir,
anak yang mengidap ADD akan selalu menghindar bahkan akan berbalik membencinya.
» Lupa adalah kebiasaannya, sering lupa untuk
membawa kembali utuh perlengkapan sekolah yang dibawanya sejak dari rumah.
Selalu saja ada yang lupa. “Dimana tadi menaruhnya?”
» Selalu gelisah, tidak mau diam, lebih merasa
nyaman melakukan aktivitas mengundang bahaya, seperti; menaiki lemari, memanjat
pohon, dinding dan lain sebagainya.
» Lebih suka menguasai lingkungan bermainnya,
senang menjerit-jerit, dan marah-marah.
» Akan memaksa kepada orang lain agar menuruti
kemauannya.
» Tidak mau menuruti perintah dan tidak suka
dipaksa-paksa.
9. ADHD
Attention deficit disorder with
hyperactive (ADHD), ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak
hiperaktif, oleh karena mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang
lain. Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk melakukan
suatu kegiatan yang diberikan kepadanya. Rentang konsentrasinya sangat pendek,
mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering mengabaikan perintah atau
arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas di sekolah.
Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan ejaan huruf.
10.
INDIGO
Anak indigo adalah anak yang memiliki konsep dari zaman baru yang memiliki karakteristik berbeda
dari anak-anak seusianya. Anak ini memiliki sifat yang unik untuk
membedakan generasinya dengan generasi sebelumnya. Ciri-ciri anak indigo:
a.
Memiliki keinginan yang kuat;
b. Berdedikasi dengan melakukan apa
yang ada di pikirannya daripada mematuhi kehendak orang tua;
c.
Bijaksana dan mempunyai tahap
kesadaran dan kebersamaan yang melebihi pengalamannya;
d. Secara emosi, mereka dapat dengan
mudahnya bereaksi sehingga tidak jarang mereka memiliki permasalahan dengan
kecemasan, depresi atau bahkan stress;
e.
Kreatif dalam berpikir dengan
menggunakan otak kanan namun tetap harus berusaha belajar dengan menggunakan
otak kiri terutama pada sistem di sekolah;
f.
Sering didiagnosis mengalami ADD
ataupun ADHD saat mereka menunjukkan perilaku
impulsive (otak memproses informasi lebih cepat) dan mereka harus tetap
bergerak agar selalu fokus;
g. Anak indigo sangatlah peka dan dapat
melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu hal yang tidak dimiliki orang-orang
kebanyakan;
h. Mempunyai gaya belajar secara visual
dan kinestetik, mereka mampu mengingat apa yang terekam dalam otaknya dan
menciptakannya dengan tangannya sendiri;
i.
Apabila keinginannya tidak
terpenuhi, maka mereka akan merasa kesulitan dan menjadi self centered,
walaupun hal ini bukanlah sifat sebenarnya;
j.
Mempunyai potensi dan bakat yang
luar biasa, namun dapat hilang begitu saja jika tidak dijaga dan dirawat dengan
baik.
11. LAMBAN
BELAJAR
Lamban belajar (slow learner) adalah
anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum
termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan
berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik
dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal,
mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.
12. AUTIS
Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir
ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan
masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. Karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6
gangguan dalam bidang:
a.
interaksi sosial
b.
komunikasi (bahasa dan bicara)
f.
perkembangan terlambat atau tidak
normal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar